15 Sep 2021 19:11 - 3 menit membaca

Air “Jimat” Rabu Wekasan, Khasiat dan Cara Pelaksanaannya

Bagikan

Rabu Wekasan tahun ini akan jatuh pada 29 Safar 1443 H atau 6 Oktober 2021 mendatang. Rabu Wekasan merupakan hari Rabu terakhir bulan Safar. Sebagian orang mempercayai bahwa tepat pada hari itu akan diturunkan bala diantara langit dan bumi. Sehingga sebagian orang melakukan berbagai macam ritual. Dan diantara keyakinan itu dan yang dianggap mujarrab untuk menolak bala dan menjaga dari bala adalah menulis potongan ayat-ayat Al Quran, dan meleburnya (dengan air), kemudian airnya disebut dengan air “Jimat”.

Sebagian ulama mengatakan bahwa bala-bala yang ditakdirkan didalam setahun dipindah dari al Lauh al Mahfuzh ke langit dunia pada malam akhir Rabu dari bulan Shafar. Dan barang siapa menulis tujuh ayat ini didalam satu wadah, dan meleburnya dengan air, lalu meminumnya, maka satupun dari bala-bala tersebut tidak menimpanya. 

Adapun tata cara pelaksanan membuat air jimat yaitu sebelum menulis ayat-ayat yang akan di lebur dengan air, terlebih dahulu melaksanakan sholat sunah sebanyak empat rakaat. Pada tiap satu rakaat membaca surah Al-Fatihah sebanyak 1 kali, dilanjutkan membaca surah Al-Kautsar sebanyak 17 kali, surah Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas masing-masing 1  kali. 

Setelah  melaksanakan  sholat selanjutnya membaca doa:

بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اَللّـٰـهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ ، اِكْفِـنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ ، يَا مُحْسِنُ ، يَا مُجَمِّلُ ، يَا مُتَفَضِّلُ ، يَا مُنْعِمُ ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لآَ إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ ، اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga serta para sahabat beliau. Ya Allah Wahai Yang Maha Kuat kekuatan-Nya, wahai Yang sangat rekadaya-Nya, wahai Yang Maha Perkasa yang mana kepada keperkasaan-Mu tunduklah segala makhluk, cukupkanlah aku dari segala makhluk-Mu, wahai Yang Maha Baik, wahai Yang Maha Memperindah, wahai Yang Maha Memberi karunia, wahai Yang Maha Memberi nikmat, wahai Yang Maha Memulyakan, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, kasihilah aku dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”

اَللّـٰـهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِـيْهِ وَأُمِّـهِ وَبَنِيْـهِ اِكْفِـنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ . يَا كَافِيْ (فَسَـيَكْفِيْـكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آٰلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Artinya: “Ya Allah, dengan rahasia yang ada pada sayyid Hasan, saudaranya (Sayyid Husein) , kakeknya (Nabi Muhammad shallallaahu ‘Alaihi wasallam) , ayahnya (sayyidina Ali) ,ibunya (Sayyidah Fathimah), serta keturunannya, jauhkanlah hamba dari keburukan hari ini dan keburukan yang turun di dalamnya, wahai Dzat Yang mencukupi ( Allah akan mencukupi kamu sekalian dan Allah Maha mengetahui lagi Maha mendengar). Dia adalah sebaik-baik Dzat Yang mencukupi dan menguasai, tiada daya dan kekuatan selain hanya dari Allah yang maha Agung dan maha Luhur . Dan semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada baginda Nabi Muhammad . Beserta keluarga dan para sahabatnya.

Setelah melaksanakan sholat, kemudian menulis ayat dibawah ini, lalu dibasuh dengan air, dan airnya diminum:

سلام قولا من رب رحيم. سلام على نوح في العالمين. سلام على إبراهيم. سلام على موسى وهارون. سلام على إلياسين. سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين. من كل أمر سلام هي حتى مطلع الفجر

Diketahui bahwa amaliyah Rabu Wakesan bersumber dari kitab Kanzunnajaah Wassuruur Fii Al Ad’iyah Allatii Tasyrahushshuduur karya Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds (1280 H – 1334 H). Beliau adalah salah satu Ulama Mekkah al Mukarramah pada abad XIV H. Dan salah satu Imam Maqam Asy Syafi’i di Masjidil Haram.

Ustad Toha (Katib MWCNU TIBA)
Foto Ilustrasi Air Doa (bincangsyariah.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

- - Air “Jimat” Rabu Wekasan, Khasiat dan Cara Pelaksanaannya