Probolinggo, pena9.com–Manapaki tahun ke-2 masa khidmat pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWC NU) Tiris Barat kini melaksanakan Musyawarah Kerja (Musker) ke-2, Selasa (11/07).
Acara yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Rejing tersebut mengusung tema Mandiri Berjamiyah, Menjamiyahkan Jama’ah.
“Tema ini merupakan pijakan bagi pengurus dalam menjalankan program-programnya yang targetnya adalah memandirikan NU dan menjamiyahkan jamaah, sehingga harapannya NU sehat administrasi, sehat organisasi dan sehat pengelolaan keuangannya serta mandiri secara politik dan ekonomi,” ujar Imron Hamzah, Ketua Tanfidziyah MWC NU Tiris Barat dalam sambutannya.
Disampaikan pula bahwa tema Musker kali ini tak lain merupakan kepanjangan tangan program PBNU. Di mana PBNU kerap kali mengaskan, NU di masa mendatang tidak saja mandiri secara ekonomi tapi juga mesti mandiri pula secara politik.
Karenanya pada Musker ke-2 ini, MWCNU Tiris Barat memantapkan lagi program-programnya agar lebih menyentuh pada akar rumput. Disamping juga terus melakukan penyegaran terhadap pengurus MWCNU yang non aktif atau berhalangan tetap.
Alumni Sidogiri Pasuruan ini tidak ingin ada kekosongan pengurus di tubuh organisasi yang dipimpinnya. Karena pengurus sama halnya dengan nahkoda yang fungsinya sangat vital bagi perjalanan sebuah organisasi.
Sementara itu, menjamiyahkan jama’ah terus di rajut melalui program LAZISNU. Ia membeberkan bahwa tidak sedikit ada warga yang masih bersikap apatis terhadap Jam’iyah. Dengan program LAZISNU maka akan ada ikatan untuk saling membantu dan otomatis dalam rangka menjamiyahkan jamaah.
“Kaleng-kaleng koin NU itu menjadi alat pengikat jamaah kepada jamiyahnya. Dari kaleng itu pula sesama warga NU dapat saling membantu,” katanya lebih lanjut.
Bak gayung bersambut, Musker ke-2 MWC NU Tiris Barat mendapat apresiasi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan. Hal ini dengan turut hadirnya Ketua PCNU Kraksaan, H. Akhmad Muzammil. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa Musker merupakan amanat dari pada anggaran dasar dan anggara rumah tangga NU.
“Melalui kegiatan Musker kita bisa melakukan evaluasi terhadap program sebelumnya. Dari evaluasi tersebut maka kita akan menemukan kendala dan solusinya,” ungkapnya.
Bagi pengurus NU asal kota Keraksaan ini penting bagi pengurus NU untuk mematuhi apa yang telah termaktub dala anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU. Karena NU kedepan dituntut disiplin dalam organisasi, administrasi dan berjamiyah.
Di akhir sambutannya ia menyampaikan bahwa NU dalam menyusun program-programnya supaya berpijak kepada yang dikenal dalam tubuh NU dengan istilah Panca Harokah, yaitu; kaderisasi, literasi dakwah, pendidikan, kesehatan.
“Dengan berpijak pada panca haroka maka program yang kita rumuskan bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Diketahui, Kegiatan Musker dibuka tepat pukul 09.30 Wib dengan beberapa runtutan acara diantaranya yakni pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, sambutan-sambutan serta ditutup dengan doa.
Setelah acara seremonial, Musker dilanjutkan dengan sidang Komisi. Dimana, sidang tersebut di bagi menjadi tiga Komisi. Pertama, Komisi Rekomindasi; Kedua, Komisi Organisasi; Keempat, Komisi Program. Adapun acara di akhiri dengan sidang panel.
Menurut pantauan pena9.com acara Musker k2 MWCNU Tiris Barat berakhir tepat pukul 14.00 Wib. (musim)
Tinggalkan Balasan