pena9.com – Giat Maulid Nabi dan Resepsi Hari Santri masih lekat di kalangan nahdliyin, termasuk bagi masyarakat diwilayah PCNU Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Dalam momentum ini selasa, (26/10) PCNU Kota Kraksaan menggelar acara Resepsi Hari Santri dan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan serangkaian lomba yang dilaksanakan sebelumnya dan puncaknya hari ini, acara Maulid Nabi sekaligus resepsi HSN ini diawali dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba-lomba.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus peringatan Hari Santri tahun ini menjadi momen luar biasa bagi PCNU Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, acara ini sekaligus adalah bentuk konsolidasi seluruh jararan kepengurusan dilingkungan PCNU Kota Kraksaan, berperan dalam acara ini seluruh lembaga diantaranya RMINU, LDNU, LBMNU, LP. Ma’arif PCNU Kota Kraksaan dan lembaga-lembaga lain. Berperan juga dalam acara ini Badan Otonom NU, diantaranya Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, PC Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), PC Muslimat NU, Pagra Nusa, PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), serta kader penggerak NU se-PCNU Kota Kraksaan.
Selain memperingati Maulid Nabi dan Hari Santri, KH. Sihabuddin Sholeh, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan memaparkan bahwa acara tersebut juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan konsolidasi antar semua lembaga dan badan otonom NU, Kiai Sihab berharap selepas acara konsolidasi ini semua lembaga dan badan otonom NU bisa tetap kompak dan solid.
“Acara tersebut juga untuk mengingat jasa para ulama yang telah berjuang untuk membela negeri tercinta dari para penjajah. Dan tidak lupa hari ini kami juga melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang tujuannya supaya lebih kenal lagi dan cinta kepada Nabi Muhammad. Tanda-tanda kita cinta dan kenal adalah kita kenal Nabi dari sejarahnya dan apa-apa yang ditinggalkan Nabi SAW untuk umatnya. Dengan cara tersebut kita sebagai umatnya dapat mengetahui kepribadian Nabi Muhammad SAW,” papar Kiyai Sihab.
Hadir dalam acara tersebut, KH. Safruddin Syarif Katib Syuriah PWNU Jawa Timur, sekaligus memberikan Taujihat pertama Hari Santri Nasional.
“NU kalau sudah wujud maka harus berdaya dan baru ketika sudah berdaya maka harus bisa berkarya, PCNU Kota Kraksaan sudah wujud secara AD/ART NU, berdaya dan tidak ada alasan untuk bisa di KLB, karena KLB tidak dikenal dalam AD/ART NU, tinggal bagaimana PCNU Kota Kraksaan terus berkarya”, tutur beliau bersemangat.
Hadir pula dalam acara tersebut KH. Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua MUI Jawa Timur, beliau juga menyampaikan Taujihat kedua.
“Ibarat orang-orang yang ingin mencaci-maki dan mau merubah Pancasila, mereka bagai dihidangkan nangka kupas yang masih mereka cela rasanya, mereka tidak tahu bagaimana sulitnya pemilik nangka mengupas buah nangka yang berperang dengan getah nangka untuk menghidangkan nangka kupas yang tinggal mereka makan”, tamsil beliau.
Selain Kiai Sihab, H. Fauzan Hafidzi, sekretaris PCNU Kota Kraksaan dan sekaligus sebagai salah satu panitia juga menyampaikan bahwa acara tersebut diharapkan bisa menjadi wasilah agar wabah Covid-19 terus menurun khususnya diwilayah Kabupaten Probolinggo.
“Harapan diselenggarakan acara tersebut tentunya semoga wabah segera hilang dan kondisi kembali dengan normal. Hingga kedepannya kami dapat mengadakan kegiatan apapun tanpa ada kekhawatiran akan hal tersebut,” jelasnya. (Hamzah)
Tinggalkan Balasan