6 Des 2023 03:56 - 3 menit membaca

Membumikan Gerakan Melangitkan Cita-Cita Pendiri NU: Warisan Keagungan dan Perjalanan Panjang

Bagikan

pena9.com — Pada era yang penuh dinamika ini, Gerakan Nahdlatul Ulama (NU) terus melangkah dengan teguh meneruskan warisan keagungan para pendirinya. Gerakan ini bukan hanya sebuah organisasi keagamaan, melainkan juga simbol perjalanan panjang dalam mewujudkan cita-cita luhur pendiri NU.

Dipertemuan Upgrading Kader PKPNU se-Tiris Barat, Selasa, 05 Desember 2023, yang bertempat di Kantor MWCNU Tiris Barat. Ketua Tanfidziyah MWCNU Tiris Barat Ustadz Imron Hamzah, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk mewujudkan cita-cita Jam’iyah maka perlu strategi.

Salah satunya adalah memaksimalkan tugas dan fungsi kepengurusan yang beliau istilahkan dengan pola baru. Di kesempatan yang sama beliau juga menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan itu yaitu untuk mengupgrade semangat agar para pengurus NU terus tumbuh dengan baik dan benar sesuai dengan AD/ART Jam’iyah.

Sementara, di waktu yang sama Rois Syuriah MWCNU Tiris Barat KH. Syaiful Jufri dihadapan alumni lintas kader PKPNU se-Tiris Barat beliau berpesan supaya tidak keluar dari sanad keilmuan dan sanad perjuangan dari para Wali Songo. Penekanan itu beliau sampaikan agar para kader PKPNU dalam menjalankan roda kepengurusan organisasi NU dengan niat ikhlas dan sabar dalam berjuang dan berkorban.

Sebagai acara puncak acara mengupgrade kader PKPNU se-Tiris Barat agar berwawasan luas tentang sanad ke-NU-an narasumber KH. Syakur Dewa memulai taujihatnya dengan awal mula terjadinya firqoh dalam Islam sampai masuknya Islam ke Nusantara. Dengan keluasan ilmu history dan pemikiran Islam KH. Syakur Dewa dengan diselingi joke-joke lucu dapat menghipnotis para kader PKPNU sehingga dari asyiknya penyampaian satu jam seakan hanya hitungan menit saja.

Untuk melengkapi dan lebih komprehensif tulisan artikel ini yang bertema “Membumikan Gerakan Melangitkan Cita-Cita Pendiri NU” penulis mencoba mengurai penjelasan sesuai tema tersebut sebagai berikut:

1. Perjalanan Awal dan Cita-Cita Pendiri NU

Dilahirkan dari semangat perlawanan terhadap kolonialisme dan semangat keberagaman, NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1926. Cita-cita luhur pendiri, yang diwujudkan dalam semangat keislaman yang moderat dan inklusif, menjadi fondasi kuat bagi gerakan ini.

2. Pentingnya Membumikan Gerakan

Membumikan gerakan melangitkan cita-cita pendiri NU menjadi langkah krusial dalam menjaga keberlanjutan perjuangan. Dalam konteks ini, pendekatan sistematis dan elegan menjadi kunci untuk merangkul generasi muda dan memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

3. Inovasi Pendidikan dan Pemuda NU

Pendidikan menjadi fondasi utama dalam membumikan gerakan ini. Pemuda NU didorong untuk tidak hanya menghafal kitab suci, tetapi juga memahami nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan toleransi. Inovasi pendidikan menjadi jembatan untuk menghubungkan tradisi dengan kebutuhan zaman.

4. Pengembangan Program Kemanusiaan dan Sosial

Gerakan melangitkan cita-cita pendiri NU juga tercermin dalam upaya kemanusiaan dan sosial. Program-program yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat menjadi bagian integral dari perjuangan ini. Dengan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, NU terus memperkokoh relevansinya dalam konteks modern.

5. Berkolaborasi dengan Lembaga Internasional

Dalam menghadapi tantangan global, NU tidak hanya fokus pada lingkup nasional. Kolaborasi dengan lembaga internasional menjadi langkah strategis untuk memperluas dampak gerakan ini. Membawa nilai-nilai keberagaman dan toleransi ke panggung internasional adalah salah satu bentuk nyata dari melangitkan cita-cita pendiri NU.

6. Melangitkan Cita-Cita sebagai Tantangan Kontemporer

Sementara gerakan ini terus berkembang, tantangan kontemporer seperti radikalisme dan ekstremisme menjadi ujian bagi keberlanjutan cita-cita pendiri NU. Oleh karena itu, upaya bersama dalam membangun pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sebagai agama yang damai dan inklusif menjadi kunci dalam melangitkan cita-cita ini.

Kesimpulan: Mewujudkan Kejayaan Melalui Gerakan yang Dibumikan

Dalam mengenang perjalanan panjang gerakan Nahdlatul Ulama, membumikan gerakan melangitkan cita-cita pendiri adalah sebuah komitmen untuk menjaga kejayaan dan keberlanjutan perjuangan. Dengan pendekatan yang sistematis dan elegan, NU terus menjadi pionir dalam menginspirasi masyarakat untuk hidup harmonis dalam keberagaman. (Ahmad Taufiq Zein)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

- - - Membumikan Gerakan Melangitkan Cita-Cita Pendiri NU: Warisan Keagungan dan Perjalanan Panjang