Sering kita jumpai di tempat-tempat umum atau bahkan di musholla dan masjid baik di pedesaan atau di perkotaan bentuk bak wudhu yang bentuknya memanjang dengan beberapa sekat pemisah sehingga bak wudhu sepintas berbentuk kotak-kotak, lalu di bagian bawah terdapat lubang atau pipa kecil sebagai penghubung air dari satu kotak dengan kotak lainnya.
Lalu pertanyaannya apakah ukuran 2 (dua) qullah atau tidaknya dihitung perkotak karena dianggap pisah-pisah? ataukah semuanya dianggap satu tempat, mengingat ada lubang kecil sebagai penghubung air antara satu kotak ke kotak yang lainnya.? Maka untuk menyikapi realita di atas kita lihat referensi yang termaktub dalam kitab al Baajuri juz I halaman 36:
“` اوفي محال مع قوة الاتصال بحيث لو حرك واحد منها تحركا عنيفا يتحرك الآخر ولو ضعيفا` “
(الباجوري ١ صحفة ٣٦)/
وخرج بقول المصنف ( فتغير) ما اذالم يتغير فانه لاينجس لان الماء الكثير لاينجس بملاقاة النجاسة سواء كان في محل واحد اوفي محال مع قوة الاتصال بحيث لو حرك واحد منها تحركا عنيفا يتحرك الآخر ولو ضعيفا.
ومنه يعلم حكم حيضان بيوت الاخلية فاذا وقع في واحد منها نجاسة ولم يغيره فان كانت بحيث لو حرك الواحد منها تحركا عنيفا لتحرك مجاوره وهكذا وكان المجموع قلتين فاكثر لم يحكم بالتنجيس على الجميع والا حكم بالتنجيس على الجميع ان كانت ما وقعت فيه النجاسة متصلا بالباقى والا تنجس هو فقط.. الباجوري ١ ص ٣٦.
Atau air tersebut terdapat dalam beberapa tempat serta memiliki keterhubungan yang kuat, (Di anggap satu tempat) dengan indikasi ketika air dari salah satu tempat tersebut digerakkan dengan kuat maka air ditempat yang lain ikut bergerak meskipun dengan gerakan yang lemah.
Al-Hasil: Jika lubang atau pipa penghubung antara satu kotak bak wudhu dengan kotak lainnya itu besar biasanya ketika air disalah-satu kotak digerakkan maka air di kotak yang lain ikut bergerak meskipun gerakannya lemah, maka berarti air yang ada dalam beberapa kotak tersebut di anggap satu tempat. Dan apabila lubang atau pipa penghubung air itu kecil, biasanya ketika air disalah-satu kotak di gerakkan, air di kotak yang lain tidak ikut bergerak, maka berarti air tersebut terhitung perkotak ( tidak di anggap satu tempat).
Wallaahu A’lam Bi As-Showaab.
——————————-
Ket:
Kadar air dua Qullah menurut beberapa versi Ulama :
1.Imam Nawawi = -+ 55,9 CM = 174,58 Liter
2.Imam Rofi’i = -+ 56,1 CM = 176,245 Liter
3.Ulama Iraq = -+ 63,4 CM = 255,325 Liter 4.Mayoritas Ulama = -+ 60 CM = 216 Liter
اليد المعتدلة.وفي المدور: ذراع من سائر الجوانب بذراع الآدمي، وذراعان عمقا بذراع النجار، وهو ذراع وربع,
(قوله: خمسمائة رطل بغدادي) الرطل البغدادي عند النووي مائة وثمانية وعشرون درهما وأربعة أسباع درهم، وعند الرافعي مائة وثلاثون درهما، وهو خلاف المعتمد.
[ إعانة الطالبين ٤١/١]
Apabila air yang kurang dua qullah terkena najis, maka menjadi najis, baik mengalami perubahan ataupun tidak.
فَأَما الْقَلِيل فينجس بملاقاة لنجاسة المؤثرة سَوَاء تغير أم لَا
( كفاية الأخيار صفحة ١٥)
Air yang najis itu tidak bisa lagi dipakai untuk :
1. ROF’I AL HADTS = Menghilangkan hadats (besar atau kecil) seperti untuk mandi wajib dan wudhu
2. IZAALATIN NAJIS = Mengangkat najis barang yang terkena najis….
Air sedikit yg terkena najis dapat digunakan lagi setelah ditambah dengan air suci hingga menjadi lebih dari dua Qullah dan tidak ada perubahan pada air tersebut.
والماء القليل إذا تنجس يطهر ببلوغه قلتين – ولو بماء متنجس – حيث لا تغير به، والكثير يطهر بزوال تغيره بنفسه أو بماء زيد عليهأو نقص عنه وكان الباقي كثيرا
[إعانة الطالبين ٤٥/١]
Allaahu A’lam Bi as-showaab.
Penulis : Ustad Toha, Katib Syuriyah MWCNU Tiris Barat, Probolinggo.
Tinggalkan Balasan