Melalui rapat gabungan Syuriah dan Tanfidziyah yang dilaksanakan hari senin 29 Juni kemarin, MWCNU Tiris Barat menetapkan untuk mengeksekusi salahsatu program kerjanya dalam pembinaan keorganisasian kepada Ranting NU di wilayah MWCNU Tiris Barat.
Dalam rapat tersebut, MWCNU Tiris Barat menyepakati mekanisme pembinaan keorganisasian melalui desain turba organisasi dengan tema “Sosialisasi Arkanul Jam’iyyah Linahdlatil Ulama”, sebanyak 8 Ranting diwilayah MWCNU Tiris Barat akan menerima tamu dari pengurus MWCNU Tiris Barat yang dalam hal ini merupakan tanggung jawab langsung dari Ketua Tanfidziyah MWCNU Tiris Barat dalam Job Diskripsion untuk berkoordinasi dan membina Ranting NU.
Cara turba ke ranting NU dalam pembinaan keorganisasian tersebut dipilih daripada dengan cara mendatangkan seluruh pengurus ranting NU dalam satu tempat, hal ini dilakukan karena disamping agar program tetap jalan sekaligus juga taat PPKM dengan tidak menciptakan kerumunan dan mobilisasi masa besar dalam keadaan pandemi covid 19.
Hal itu terbukti dari surat pemberitahuan turba MWCNU Tiris Barat kepada Ranting NU agar pengurus Ranting NU yang mengikuti pembinaan organisasi di cukupkan lima pengurus harian saja yaitu rais, katib, ketua, sekretaris dan bendahara Ranting NU, jadi sangat terbatas, semacam hanya bincang santai namun tetap visioner.
“Dengan program ini, pada era Nahdlah Tsaniah 2026 nanti MWCNU Tiris Barat beserta delapan rantingnya diproyeksikan untuk bisa leanding dan telah menerapkan standart organisasi melalui pondasi 6 Arkanul Jam’iyah Linadlatil Ulama yaitu, paham ad/art, personalia yang militan, struktur organisasi yang solid, adanya program kerja, tupoksi yang jelas dan mengadakan rapat-rapat kordinasi yang sesuai peraturan organisasi sehingga organisasi MWCNU Tiris Barat bisa mencapai stantart organisasi yang kuat organisasi, kuat managemen, kuat administrasi dan kuat pendanaan”, tutur ketua tanfidziyah Ust. Imron Hamzah.
“Bukan hal yang mudah untuk mencapai tujuan standart organisasi yang telah kami programkan dalam mempersiapkan organisasi yang mapan menyongsong satu abad NU, kami harus terlebih dahulu memantapkan keorganisasian MWCNU Tiris Barat sendiri termasuk banom-banom yang ada diwilayah kami sebelum kami turun ke ranting NU, kami berharap agar supaya ranting NU diwilayah kami mampu berbenah dalam menjalankan organisasinya sesuai apa yang ada di AD/ART dan peraturan organisasi”, lanjut beliau.
Pengurus ranting NU menanggapi positif terhadap program ini karena memang selama ini sangat minim menerima pembinaan keorganisasian utamanya terkait masalah arkanul jam’iyah yang menurut mereka masih asing didengar, “Kami sangat gembira atas diprogramkannya kegiatan turba MWCNU Tiris Barat ini karena disamping silaturrahim juga kami bisa mengambil faidah ilmu keorganisasian untuk kami terapkan nanti dalam kepengurusan kami diranting NU”, tutur Ust. Diram Ketua Ranting NU Tulupari. (Hamzah)
Tinggalkan Balasan